Selamat Datang | いらっしゃいませ| Welcome

Keluarga Cemara (1996-2005)

| Kamis, 23 Agustus 2012
Didunia ini, harta yang paling berharga adalah KELUARGA

Adakah yang masih ingat dengan Sinetron yang satu ini? Kalau tau sih bagus, kalau ga mari baca yang satu ini...


Harta yang paling berharga adalah keluarga..
Istana yang paling indah adalah keluarga.. 
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga..
Mutiara tiada tara adalah keluarga..

Selamat pagi emak, selamat pagi abah..
Mentari ini berseri indah..
Terima kasih emak, terima kasih abah..
Penuh hati berkata dari kami putra putri yang siap berbakti..



Sepenggal lirik dari OST Keluarga cemara ini pasti akrab dengan kita yang pernah nontonnya. Anak2 kelahiran tahun 1990 an pasti sangat mengenalnya (saya 94 :D). Ini salah satu sinetron terpanjang di Indonesia yang pernah disiarin, dan yang saya favoritkan sejak kecil. Sayang, udah ga ada lagi :(.


Pemeran
Adi Kurdi sebagai Abah
Anneke Putri, Lia Warokka sebagai Emak (emaknya ganti2 ga ingat siapa2 aja)
Ceria HD sebagai Euis
Anisa Fujianti sebagai Cemara/Ara
Puji Lestari sebagai Agil


Keluarga cemara adalah sinetron bertema tentang kehidupan sebuah keluarga yang hidup di sebuah desa (awal) hingga melanjutkan hidup di kota metropolitan JAKARTA. Sinetron ini tayang di tayang di RCTI (1996), dan dilanjutkan di TV 7 (sampai 2005). 

Abah yang berprofesi sebagai tukang becak dan juga buruh serabutan, serta emak yang ibu rumah tangga yang membuat opak untuk dijajakan oleh putri2nya (ntar kalau ga salah kerja disalon), serta tiga orang putrinya Ara, Euis, dan Agil. Awalnya kalau ga salah mereka tidak begitu miskin dan bisa dibilang lumayan kaya sebagai keluarga pengusaha. Namun, jatuh miskin (lupa krn apa :( ) sehingga harus tinggal di sebuah desa dengan rumah yang begitu sederhana. Hidup dalam kemiskinan tapi tetap mampu menunjukkan kesederhanaan serta ikatan keluarga yang begitu kuat. 

Ntar kalau ga salah mereka akan kembali kerumahnya (ketika masih jdi pengusaha) di kota Metropolitan, Jakarta. Namun, rumah itu sudah seperti saat ditinggalkan, isinya kosong dan tak begitu terawat. 

Sinetron ini tidak seperti sinetron kebanyakan yang ada saat ini maupun saat itu. Dizaman sekarang, sinetron bertema2 keluarga memang ada, cuman sudah tidak mengena lagi ke hati atau bisa dibilang mengada-ada dan fiktif belaka. (ini opini pribadi jangan marah ya :D)

Di dalamnya, kita akan melihat bagaimana ikatan sebuah keluarga yang dibina melalui kesederhanaan serta menjunjung tinggi tata krama. Tidak hanya itu, sinetron ini mengajarkan kita betapa pentingnya tidak berputus asa dalam menghadapi sebuah masalah, ketidakberdayaan dan banyak hal baik lainnya.

Sinetron yang diangkat dari novel Arswendo Atmowiloto yang disutradari olehnya juga (CMIIW) ini sangat menarik untuk ditonton. Didukung oleh aktor dan aktris yang berpengalaman didalam bidangnya, seperti Abah (Adi Kurdi), Emak (Lia Warokka) dan yang lainnya. Menjadikan sinetron ini begitu terasa makna kehidupannya yang sederhana melalui storyline yang begitu nyata (yah walaupun fiktif cman banyak mengajarkan berbagai hal).


Credit to uploader

Andaikan ada yang seperti ini lagi.. Mungkin sinetron ini bisa dijadikan contoh untuk generasi2 sinetron mendatang, supaya Sinetron itu tidak hanya dijadikan ajang "hiburan" semata, tapi juga bisa mendidik dan persuasif terhadap nilai kehidupan di masyarakat kita.


0 comments:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲